Senin, 30 November 2015

Pengalamatan IP Address dan Subnet Mask

Posted By: Five Divisions - 16.05
A. PENGALAMATAN IP ADRESS


IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik  bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).

Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:

Kelas A

Format                  : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 0

Panjang NetID         : 8  bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama         : 0-127

Jumlah        : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP      : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP    : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A

Dekripsi       : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

 

Kelas B

Format                  : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 10

Panjang NetID       : 16 bit

Panjang HostID       : 16 bit

Byte pertama         : 128-191

Jumlah        : 16.384 Kelas B

Range IP      : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP    : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B

Deskripsi     : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

 

  

Kelas C

Format                  : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Bit pertama : 110

Panjang NetID   : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte pertama         : 192-223

Jumlah        : 2.097.152 Kelas C

Range IP      : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx

Jumlah IP    : 254 IP Address pada setiap Kelas C

Deskripsi     : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

 

Kelas D

Format                  : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm

Bit pertama : 1110

Bit multicast         : 28 bit

Byte inisial  : 224-247

Deskripsi     : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112) Kelas E

Format                  : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr

Bit pertama : 1111

Bit cadangan         : 28 bit

Byte inisial  : 248-255

Deskripsi     : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

 

1.     Pengalokasian IP address


IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :

v  Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

v  Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

v  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.

v  Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut:

0.0.0.0/8 à 0.0.0.1   s.d.    0.255.255.254    Hosts/Net: 16.777.214

10.0.0.0/8 à 10.0.0.1  s.d.   10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

127.0.0.0/8     à 127.0.0.1 s.d.  127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214 172.16.0.0/12 à 172.16.0.1 s.d.172.31.255.254  Hosts/Net: 1.048.

192.0.2.0/24  à 192.0.2.1   s.d.  192.0.2.254           Hosts/Net: 254

192.168.0.0/16à 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 Hosts/Net: 65.534     169.254.0.0/16à 169.254.0.1 s.d.169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534

dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local area network, karena IP ini tidak digunakan (di publish) di internet.

 

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

2.              Lokasi IP Address di Jaringan


Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.

Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:

192.168.1.255 – broadcast address LAN

255.255.255.0 – subnet mask LAN

192.168.1.0     – netwok address LAN.

192.168.1.25  – contoh IP salah satu workstation di LAN.

 

Perhatikan bahwa,

v  Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.

v  Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).

v  Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host address.

 

Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka  alamat yang digunakan adalah :

192.168.1.0 network address

192.168.1.1 host ke 1

192.168.1.2 host ke 2

192.168.1.3 host ke 3

192.168.1.254 host ke 254

192.168.1.255 broacast address

Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang berubah memberikan identifikasi mesin yang mana.

Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah (binary)

11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal) 255.255.255.0.

Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.

B. SUBNET MASK

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.


Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.


Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke alam beberapa subnet. desimal bertitik.

Sumber : academia.edu

About Five Divisions

Kumpulan 5 orang siswa TKJ dari SMKN 26 PEMBANGUNAN JAKARTA

2 komentar:

Copyright © 2015 BREAK THE BRAIN

Designed by | Distributed By Blogger Templates